Apa kabar tungku kayuku?
Hanya di depanmu aku bisa termangu
Sembari masak habiskan waktu
Bersanding api hangatkan tubuhku
Lidah apimu menari-nari
Diiringi bunyi kertak kayu yang semakin jadi
Seolah tidak ada yang menghalangi
Akan menjadi abu akhirnya nanti
Butiran abu ke mana kau kan pergi
Tersapu angin dan berlari-lari
Aku bisa melihatmu dari sini
Tertangkap sorot sinar Mentari